Ketika membeli laptop baru, sebagian besar orang biasanya hanya fokus pada merek, ukuran layar, atau besar RAM. Padahal, ada satu komponen yang diam-diam menentukan kenyamanan penggunaan sehari-hari, ketahanan baterai, bahkan seberapa halus laptop Anda saat membuka banyak aplikasi sekaligus. Komponen itu adalah prosesor.
Dua nama besar yang menguasai dunia prosesor laptop adalah AMD dan Intel. Keduanya memiliki lini produk khusus yang dirancang hemat daya, kencang, dan cocok untuk mobilitas tinggi seperti pekerjaan remote, kuliah online, hingga penggunaan harian yang multitasking. Tetapi pertanyaan besarnya adalah: mana yang lebih baik untuk kebutuhan Anda? AMD atau Intel?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita bahas secara singkat, dengan pendekatan sehari-hari agar Anda bisa memilih dengan lebih percaya diri.
Apa yang Dimaksud dengan Prosesor Hemat Daya?
Sebelum membandingkan AMD dan Intel, penting untuk memahami dulu apa itu prosesor hemat daya.
Laptop dengan prosesor hemat daya biasanya ditujukan untuk:
- pengguna yang sering bekerja tanpa charger,
- pekerja kantoran,
- mahasiswa,
- content creator ringan,
- pengguna kasual yang butuh laptop responsif.
Prosesor hemat daya memiliki TDP rendah (6–28 watt), konsumsi listrik kecil, dan desain yang menekankan efisiensi. Meski konsumsi dayanya kecil, performanya tetap cukup untuk multitasking dan berbagai aktivitas produktif.
Contohnya:
- AMD seri Ryzen U (misalnya Ryzen 5 5500U, Ryzen 7 6800U)
- Intel seri Core U atau P (misalnya i5-1235U, i7-1255U, i5-1340P)
Meski sama-sama hemat daya, masing-masing merek punya kelebihan berbeda.
AMD: Raja Efisiensi Modern
Dalam beberapa tahun terakhir, AMD mengalami lonjakan inovasi besar. Dulu dikenal sebagai pilihan murah, kini AMD menjadi pilihan utama banyak orang berkat kombinasi performa dan efisiensi yang sangat baik.
Kelebihan AMD untuk Laptop Hemat Daya
1. Jumlah core lebih banyak
AMD U-series biasanya punya core dan thread lebih banyak dibanding Intel setara.
Core banyak sangat membantu saat multitasking, membuka banyak tab browser, hingga menjalankan aplikasi berat sekaligus.
2. Performa terjaga meskipun baterai rendah
AMD terkenal stabil walaupun laptop tidak sedang terhubung ke charger. Ini membuat pengalaman bekerja lebih lancar di kondisi mobile.
3. Grafis terintegrasi salah satu yang terbaik
GPU Radeon yang terintegrasi jauh lebih kuat dibanding Intel UHD/Intel Iris Xe di banyak kasus.
Untuk aktivitas seperti:
- desain ringan,
- edit video ringan,
- main game e-sports (Valorant, MLBB, DOTA 2),
AMD sering unggul cukup jauh.
4. Efisiensi lebih baik pada generasi 5000–7000 series
AMD menggunakan arsitektur 7nm dan 6nm yang membuat konsumsi daya lebih hemat tanpa mengorbankan performa.
Kekurangan AMD
- Beberapa laptop AMD masih jarang menyediakan opsi Thunderbolt.
- Suplai kadang terbatas, sehingga harganya bisa lebih mahal untuk seri tertentu.
- Optimisasi beberapa aplikasi profesional (Adobe tertentu, aplikasi enterprise) masih lebih unggul di Intel.
Intel: Stabil, Kompatibel, dan Masih Jadi Raja di Kelas Premium
Meski AMD naik daun, Intel tetap unggul sebagai prosesor yang stabil dan punya optimisasi sangat luas. Banyak aplikasi kantor, aplikasi enterprise, dan software bisnis yang lebih optimal di Intel.
Kelebihan Intel untuk Laptop Hemat Daya
1. Kompatibilitas software sangat luas
Aplikasi seperti Zoom, Office, Adobe, AutoCAD, hingga software kantor biasanya lebih stabil dan optimal di Intel.
2. Teknologi Hybrid Core sejak generasi 12
Intel memiliki P-core (performance) dan E-core (efficiency).
Saat Anda mengetik atau browsing, laptop menggunakan E-core yang hemat daya.
Saat render video atau buka aplikasi berat, laptop akan otomatis memakai P-core.
Hasilnya, Intel jadi lebih efisien daripada generasi sebelumnya.
3. Mendukung Thunderbolt dan Wi-Fi 6 lebih baik
Laptop Intel hampir selalu punya fitur premium seperti:
- Thunderbolt 4
- Wi-Fi 6/6E
- Quick Sync Video (unggul untuk editing)
4. Mesin AI dan multimedia makin kuat
Generasi baru Intel (Alder Lake, Raptor Lake) membawa peningkatan signifikan dalam pemrosesan AI dan encoding video.
Kekurangan Intel
- Suhu kadang lebih tinggi dibanding AMD generasi sama.
- Efisiensi baterai tidak selalu stabil, terutama di laptop murah.
- Pada beberapa seri, GPU integrated masih kalah dari Radeon.
Perbandingan Nyata dalam Penggunaan Sehari-Hari
Daripada melihat angka benchmark, lebih mudah memahami lewat contoh skenario penggunaannya.
1. Untuk pekerja kantoran dan mahasiswa
Kegiatan seperti:
- menulis,
- browsing,
- video call,
- aplikasi Office,
- meeting online,
lebih mengutamakan daya tahan baterai dan kenyamanan.
AMD unggul dalam efisiensi, tetapi Intel unggul dalam kompatibilitas software dan kestabilan meeting online.
Jika Anda sering Zoom/Google Meet 5–7 jam nonstop: Intel lebih stabil.
Jika Anda ingin baterai super hemat: AMD lebih cocok.
2. Untuk pengguna multitasking berat
Jika pekerjaan Anda membuka banyak tab Chrome, sambil mendengarkan musik, sambil membuka CSV besar, AMD dengan core banyak terasa lebih mulus.
3. Untuk editing video ringan
- AMD unggul dalam rendering timeline karena Radeon iGPU cukup kuat.
- Intel unggul dalam encoding karena ada teknologi Intel Quick Sync.
4. Untuk gaming e-sports ringan
AMD menang cukup jauh.
GPU Radeon lebih kuat daripada Intel Iris Xe di rata-rata laptop.
Daya Tahan Baterai: Siapa yang Menang?
Untuk laptop hemat daya, baterai adalah segalanya.
AMD
- Umumnya bisa bertahan lebih lama, terutama seri 5000U dan 6000U.
- Konsumsi daya idle lebih rendah.
Intel
- Bisa bertahan lama jika laptopnya premium (ultrabook kelas atas).
- Namun laptop kelas menengah kadang lebih boros.
Dalam penggunaan nyata, perbedaan bisa mencapai 1–2 jam.
Panas dan Manajemen Suhu
Laptop tipis mudah panas, sehingga efisiensi termal penting.
- AMD lebih stabil dan dingin, karena proses fabrikasi lebih kecil (6nm di seri 6000U).
- Intel bisa lebih panas, terutama generasi 12–13 yang menggunakan performa besar.
Namun Intel seri U biasanya tetap cukup adem.
Harga: Mana yang Lebih Worth It?
AMD
Biasanya memberikan performa lebih besar untuk harga lebih murah.
Value for money sangat tinggi.
Intel
Harga bisa lebih mahal, terutama di ultrabook premium.
Namun fitur tambahan seperti Thunderbolt membuatnya worth it untuk profesional.
Jadi, Mana yang Lebih Baik untuk Laptop Hemat Daya?
Jawabannya tidak hitam putih. Semua tergantung kebutuhan Anda.
Pilih AMD jika Anda:
- sering bekerja mobile dan butuh baterai panjang,
- suka multitasking berat,
- ingin laptop cepat tanpa harga mahal,
- sesekali main game ringan,
- butuh performa stabil saat baterai rendah.
Pilih Intel jika Anda:
- bekerja dengan software enterprise,
- sering meeting online berjam-jam,
- butuh Thunderbolt,
- editing video dan butuh encoding cepat,
- ingin laptop premium kelas ultrabook.
Singkatnya:
- AMD untuk efisiensi dan performa multitasking.
- Intel untuk stabilitas, kompatibilitas, dan fitur premium.
Memilih antara AMD dan Intel bukan soal siapa yang lebih populer, tetapi siapa yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika aktivitas Anda lebih banyak multitasking, kerja mobile, dan mengandalkan daya tahan baterai panjang, AMD adalah pilihan yang tepat. Namun jika Anda membutuhkan stabilitas software, meeting online tanpa hambatan, atau fitur-fitur tambahan seperti Thunderbolt, Intel akan lebih cocok.
Intinya, keduanya bagus. Yang paling penting adalah memahami gaya kerja Anda dan memilih laptop yang mendukung produktivitas harian tanpa hambatan.








