Max Cloud

Elastic IP di AWS: Fungsi dan Penerapannya

Share This Post

Bayangkan Anda memiliki sebuah rumah yang alamatnya sering berubah setiap kali Anda keluar dan masuk kembali. Tentu akan merepotkan bukan? Setiap kali teman atau kurir ingin mengirimkan sesuatu, mereka harus menanyakan alamat baru lagi.

Hal yang sama juga bisa terjadi pada server Anda di cloud. Secara default, alamat IP yang diberikan AWS ke server (instance EC2) bersifat dinamis, artinya bisa berubah setiap kali server dihentikan atau dijalankan ulang.

Untuk mengatasi masalah ini, AWS menyediakan solusi bernama Elastic IP Address (EIP).

Dibawah ini kami akan membahas tentang apa itu Elastic IP, mengapa ia penting, serta bagaimana penerapannya dalam arsitektur cloud modern. Kami juga akan membahas kesalahan umum yang sering dilakukan pengguna dan bagaimana mengelolanya dengan efisien.

Apa Itu Elastic IP?

Elastic IP (EIP) adalah alamat IP publik statis yang dirancang untuk layanan cloud AWS, terutama digunakan dengan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud).

Berbeda dengan IP publik biasa yang bisa berubah setiap kali instance EC2 dimulai ulang, Elastic IP tetap sama meskipun server Anda berhenti, reboot, atau bahkan dihapus.

Dengan kata lain, Elastic IP memungkinkan Anda memiliki “alamat permanen” di internet untuk server AWS Anda.

Analogi Sederhana

Bayangkan instance EC2 sebagai rumah kontrakan yang bisa Anda pindah-pindahkan kapan saja.
Elastic IP adalah seperti nomor telepon tetap yang bisa Anda alihkan ke rumah mana pun Anda tinggali.

Selama Anda memiliki nomor tersebut, orang lain tetap bisa menghubungi Anda tanpa harus tahu lokasi rumah yang baru.
Begitu juga dengan server di AWS, dengan Elastic IP pengguna atau aplikasi tetap bisa mengakses server Anda meskipun infrastrukturnya berubah di belakang layar.

Mengapa Elastic IP Penting?

Elastic IP memiliki banyak manfaat, terutama untuk sistem yang menuntut stabilitas koneksi dan identitas jaringan tetap, seperti aplikasi bisnis, website, atau API publik.

Berikut alasan mengapa Elastic IP penting dalam lingkungan cloud:

1. Stabilitas Akses Server

Ketika Anda menjalankan aplikasi penting di AWS, Anda tentu tidak ingin alamat server berubah setiap kali instance dimulai ulang. Dengan Elastic IP, Anda bisa memastikan pengguna, sistem integrasi, atau API eksternal tetap terhubung ke alamat yang sama.

2. Pemulihan Cepat (Failover)

Misalkan instance EC2 Anda mengalami masalah dan harus diganti dengan instance baru. Tanpa Elastic IP, Anda harus memperbarui semua konfigurasi DNS atau sistem integrasi lain.
Namun dengan Elastic IP, Anda cukup mengalihkan alamat tersebut ke instance baru.
Proses ini hanya butuh hitungan detik dan sangat membantu untuk sistem yang butuh uptime tinggi.

3. Manajemen Multi-Server

Dalam lingkungan dengan banyak server (misalnya cluster, staging, dan production), Elastic IP membantu Anda menandai instance penting dengan IP tetap. Ini mempermudah manajemen, debugging, dan kontrol akses jaringan.

4. Integrasi dengan Firewall dan Whitelist

Beberapa sistem eksternal, seperti payment gateway atau API korporat, hanya menerima koneksi dari IP tertentu (whitelist).
Dengan Elastic IP, Anda dapat memberikan satu IP tetap untuk terhubung ke layanan tersebut tanpa khawatir berubah.

Bagaimana Elastic IP Bekerja?

Ketika Anda membuat instance EC2, AWS akan memberikan IP publik sementara (ephemeral public IP) secara otomatis. Namun, begitu instance dihentikan, IP itu akan dilepaskan dan bisa diberikan ke pengguna lain.

Elastic IP bekerja dengan cara berbeda.
Anda memesan (allocate) satu IP publik statis dari AWS, lalu menempelkannya (associate) ke instance EC2 pilihan Anda.

Jika instance tersebut berhenti atau rusak, Anda bisa memindahkan Elastic IP ke instance lain dalam akun AWS yang sama.
Dengan demikian, alamat publik server tetap sama meskipun infrastrukturnya berubah.

Cara Menggunakan Elastic IP di AWS

Berikut langkah-langkah praktis untuk menggunakan Elastic IP di AWS:

1. Alokasikan Elastic IP

Masuk ke AWS Management Console, kemudian:

  1. Buka menu EC2.
  2. Pilih Elastic IPs di panel kiri.
  3. Klik Allocate Elastic IP address.
  4. Pilih region (pastikan sesuai dengan region instance Anda).
  5. Klik Allocate.

Sekarang Anda memiliki satu Elastic IP yang siap digunakan.

2. Kaitkan Elastic IP dengan Instance EC2

Setelah Anda memiliki EIP, langkah berikutnya adalah menghubungkannya ke server EC2:

  1. Pilih Elastic IP yang sudah dibuat.
  2. Klik Actions > Associate Elastic IP address.
  3. Pilih instance atau network interface yang ingin Anda hubungkan.
  4. Klik Associate.

Selesai.
Instance Anda kini memiliki IP publik yang statis dan tidak akan berubah meski di-restart.

3. (Opsional) Lepaskan atau Pindahkan Elastic IP

Jika Anda ingin mengganti instance, Anda bisa melepas EIP dari instance lama:

  1. Pilih EIP.
  2. Klik Actions > Disassociate Elastic IP address.
  3. Lalu hubungkan ke instance baru dengan langkah yang sama seperti di atas.

Proses ini sangat cepat dan tidak menyebabkan downtime yang lama.

Biaya Penggunaan Elastic IP

AWS tidak mengenakan biaya untuk satu Elastic IP yang sedang aktif digunakan pada sebuah instance EC2.

Namun, biaya akan muncul dalam kondisi berikut:

  • Elastic IP tidak digunakan (tidak terhubung ke instance mana pun)
  • Elastic IP digunakan untuk beberapa instance sekaligus
  • Anda memiliki lebih dari satu Elastic IP aktif di akun yang sama

AWS mengenakan tarif kecil per jam untuk memastikan pengguna tidak menyimpan terlalu banyak alamat IP publik tanpa alasan.
Karena itu, pastikan Anda melepaskan EIP yang tidak digunakan untuk menghindari biaya tambahan.

Kapan Harus Menggunakan Elastic IP?

Elastic IP tidak wajib digunakan di semua kasus, tetapi sangat direkomendasikan dalam situasi berikut:

  1. Server Produksi dengan Akses Publik Tetap
    Misalnya server web, API gateway, atau aplikasi mobile yang mengandalkan endpoint publik tetap.
  2. Sistem dengan Kebutuhan Failover Cepat
    Ketika satu server mati, Anda bisa langsung mengalihkan EIP ke instance cadangan (backup).
  3. Integrasi ke Layanan Pihak Ketiga
    Beberapa integrasi seperti gateway pembayaran, sistem logistik, atau ERP perusahaan hanya mengenali IP tertentu.
  4. Testing dan Pengembangan Jangka Panjang
    Saat tim developer butuh mengakses instance secara stabil tanpa bergantung pada DNS dinamis.

Alternatif Elastic IP

Dalam beberapa arsitektur modern, Anda mungkin tidak selalu membutuhkan Elastic IP. AWS menyediakan beberapa alternatif, tergantung kebutuhan Anda:

1. Elastic Load Balancer (ELB)

Jika Anda memiliki banyak instance di belakang satu domain, gunakan Load Balancer.
ELB akan mengelola lalu lintas ke beberapa server tanpa perlu satu IP tetap.

2. AWS Global Accelerator

Untuk aplikasi global, Global Accelerator memberikan IP statis global yang secara otomatis mengarahkan pengguna ke region terdekat.

3. Route 53 (DNS)

Jika Anda lebih nyaman mengandalkan nama domain, Route 53 memungkinkan Anda mengubah IP di balik domain tanpa mengganggu pengguna.
Namun, waktu propagasi DNS bisa memakan waktu beberapa menit, sedangkan Elastic IP bisa berpindah secara instan.

Tips Keamanan Saat Menggunakan Elastic IP

  1. Gunakan Security Group dengan Bijak
    Pastikan hanya port yang dibutuhkan (misalnya 80/443 untuk web server) yang terbuka untuk publik.
    Jangan biarkan port SSH (22) terbuka untuk semua IP.
  2. Lindungi Akses SSH
    Gunakan key pair, VPN, atau bastion host agar akses ke server tetap aman.
  3. Gunakan Elastic IP di Region yang Tepat
    Elastic IP hanya bisa digunakan dalam satu region. Jika Anda memiliki server di beberapa region, Anda harus membuat EIP di masing-masing region.
  4. Audit dan Monitoring
    Gunakan AWS CloudTrail untuk mencatat siapa yang membuat, menghapus, atau memindahkan Elastic IP.
    Monitoring ini penting agar tidak ada EIP “terlantar” yang tidak sengaja menambah biaya.

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi

  1. Menyimpan Banyak Elastic IP yang Tidak Digunakan
    Ini adalah penyebab biaya tambahan yang paling sering terjadi. AWS mengenakan biaya per jam untuk EIP yang idle.
  2. Menganggap Elastic IP Bisa Pindah Antar Region
    Banyak pengguna baru mencoba menggunakan EIP di region berbeda, padahal EIP hanya berlaku di region tempat dibuat.
  3. Tidak Menggunakan DNS Bersama Elastic IP
    Sebaiknya hubungkan EIP ke domain melalui Route 53 agar pengguna tidak perlu mengingat IP langsung.
  4. Tidak Memantau Penggunaan EIP
    Banyak pengguna lupa bahwa EIP yang sudah tidak digunakan tetap aktif di billing mereka. Selalu periksa panel EC2 secara berkala.

Elastic IP di AWS adalah fitur sederhana tapi sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keandalan jaringan server Anda di cloud.

Dengan alamat IP statis, Anda bisa memastikan aplikasi, API, dan layanan publik tetap dapat diakses tanpa gangguan meskipun terjadi perubahan di sisi infrastruktur.

Namun, penggunaan Elastic IP juga perlu bijak. Pastikan Anda hanya menggunakan IP yang benar-benar dibutuhkan, memantau biayanya secara rutin, dan menerapkan prinsip keamanan yang baik.

Dalam arsitektur cloud modern, Elastic IP bisa menjadi fondasi penting untuk memastikan koneksi yang stabil dan pengalaman pengguna yang lancar, terutama bagi bisnis yang bergantung pada ketersediaan tinggi.

Dengan pengelolaan yang tepat, Elastic IP bukan hanya sekadar alamat, tapi jembatan penting antara stabilitas infrastruktur dan kepercayaan pengguna di dunia digital.

More To Explore

Pengetahuan

Apa Itu Intel Turbo Boost dan Cara Kerjanya

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana laptop atau PC bisa bekerja lebih cepat saat membuka aplikasi berat, bermain game, atau melakukan rendering video? Kadang performanya terasa meningkat

Uncategorized

Keuntungan Menggunakan Amazon ElastiCache

Pernahkah Anda merasa frustrasi ketika sebuah website lambat dimuat, meskipun servernya sudah menggunakan spesifikasi tinggi? Atau aplikasi yang membutuhkan waktu beberapa detik hanya untuk menampilkan