Pindah hosting seringkali menjadi momok bagi banyak pemilik website. Kekhawatiran terbesar? Downtime. Tidak ada yang ingin pengunjung menemukan halaman error saat mengakses situs kita, apalagi jika website tersebut adalah toko online, blog profesional, atau portal layanan penting.
Namun, sebenarnya pindah hosting tanpa downtime bisa dilakukan dengan mulus dan aman jika Anda tahu langkah-langkah yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara pindah hosting dengan gaya bahasa yang sederhana supaya Anda bisa melakukannya sendiri tanpa harus stres berlebihan.
Apa Itu Downtime dan Kenapa Penting Dihindari?
Downtime adalah waktu ketika website tidak dapat diakses oleh pengunjung. Ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti masalah server, pemeliharaan, atau kesalahan saat pindah hosting.
Beberapa alasan kenapa downtime sebaiknya dihindari:
- Kehilangan kepercayaan: Pengunjung yang gagal mengakses situs bisa berpikir bahwa website sudah mati.
- Kerugian finansial: Untuk toko online, setiap detik downtime bisa berarti hilangnya transaksi.
- Dampak SEO: Mesin pencari seperti Google tidak menyukai website yang sering offline, yang bisa menurunkan peringkat Anda di hasil pencarian.
Jadi, mari kita bahas bagaimana cara pindah hosting dengan aman dan tanpa downtime.
1. Pilih Waktu yang Tepat
Langkah pertama yang sering diabaikan: waktu. Jika website Anda memiliki jam sibuk, misalnya ramai pada pagi hari atau akhir pekan, maka lakukan proses migrasi di waktu sepi, seperti dini hari atau malam hari. Ini mengurangi kemungkinan pengguna terkena dampak jika terjadi kendala kecil.
2. Siapkan Hosting Baru Sebelum Mengutak-atik yang Lama
Jangan hentikan layanan hosting lama sebelum hosting baru siap sepenuhnya. Buka akun di penyedia hosting baru dan pastikan Anda sudah mendapatkan:
- Akses ke cPanel atau panel serupa
- Ruang penyimpanan dan bandwidth yang cukup
- Fitur penting seperti PHP version, MySQL, SSL, dan backup otomatis
Pastikan konfigurasi teknis hosting baru kompatibel dengan kebutuhan situs Anda.
3. Backup Website Secara Menyeluruh
Ini wajib hukumnya. Sebelum Anda memindahkan apapun, pastikan seluruh file dan database sudah dibackup. Anda bisa melakukan ini secara manual melalui:
- File Manager/cPanel: Unduh semua file di
public_html. - phpMyAdmin: Ekspor seluruh database Anda.
Atau gunakan plugin (jika Anda memakai CMS seperti WordPress), misalnya:
- All-in-One WP Migration
- UpdraftPlus
- Duplicator
Backup ini adalah “jaring pengaman” Anda jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan selama proses migrasi.
4. Upload File dan Database ke Hosting Baru
Sekarang saatnya mentransfer situs Anda ke hosting baru. Langkahnya tergantung pada platform yang digunakan:
a. Jika menggunakan WordPress atau CMS lain:
- Upload file backup ke hosting baru (bisa lewat FTP atau File Manager)
- Impor database melalui phpMyAdmin
- Perbarui file
wp-config.phpagar sesuai dengan nama database, user, dan password hosting baru
b. Jika menggunakan situs statis (HTML/CSS):
- Cukup upload semua file Anda ke direktori
public_htmldi hosting baru
Tips:
- Gunakan FTP client seperti FileZilla untuk proses upload-download jika file sangat besar
- Pastikan struktur folder tetap sama agar tidak ada error
5. Cek Situs Anda di Hosting Baru (Tanpa Mengganggu Versi Asli)
Sebelum mengarahkan domain ke hosting baru, Anda perlu memastikan semuanya berjalan dengan baik. Tapi bagaimana caranya mengecek website di hosting baru tanpa mengganggu domain yang masih aktif di hosting lama?
Gunakan file hosts di komputer Anda!
Cara:
- Buka file
hostsdi komputer (lokasi berbeda tergantung sistem operasi)- Windows:
C:\Windows\System32\drivers\etc\hosts - Mac/Linux:
/etc/hosts
- Windows:
- Tambahkan baris seperti ini di bawah: SalinEdit
123.456.78.90 www.namadomainanda.comGanti123.456.78.90dengan IP server hosting baru (bisa dilihat di cPanel). - Simpan file dan buka browser, lalu akses website seperti biasa.
Dengan cara ini, hanya Anda yang melihat versi baru situs tersebut. Pengunjung umum masih diarahkan ke versi lama hingga Anda mengganti DNS.
6. Arahkan Domain ke Hosting Baru
Setelah yakin situs Anda sudah berjalan dengan baik di server baru, saatnya mengganti pengarah domain. Ada dua cara umum:
a. Ganti Nameserver
Login ke penyedia domain Anda (misalnya Niagahoster, Rumahweb, GoDaddy, dll), lalu ganti nameserver domain menjadi nameserver dari hosting baru.
Contoh:
SalinEditns1.hostingbaru.com
ns2.hostingbaru.com
b. Update DNS A Record
Jika Anda ingin kontrol lebih rinci, cukup arahkan A record ke IP hosting baru lewat DNS Manager.
Waktu propagasi:
- Perubahan ini bisa membutuhkan waktu 1–48 jam untuk menyebar secara global.
- Selama masa propagasi, pengunjung mungkin melihat versi hosting lama atau baru secara acak.
Namun karena kedua versi situs aktif dan identik, pengunjung tidak akan melihat error atau downtime. Inilah kunci utama migrasi yang aman.
7. Cek Ulang dan Pantau Website
Setelah domain berhasil diarahkan dan propagasi selesai, Anda bisa melakukan pengecekan ulang:
- Tes semua halaman (homepage, produk, kontak, dsb)
- Pastikan gambar dan tautan berfungsi
- Coba form kontak dan fitur interaktif lainnya
- Periksa di perangkat mobile juga
Gunakan tools seperti:
- https://dnschecker.org untuk mengecek propagasi DNS
- Google PageSpeed atau GTMetrix untuk melihat performa
8. Nonaktifkan Hosting Lama (Setelah Beberapa Hari)
Tunggu 2–3 hari setelah proses migrasi untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Setelah itu, Anda bisa menonaktifkan layanan hosting lama. Pastikan:
- Semua email, cron job, SSL sudah diatur ulang di hosting baru
- Backup akhir sudah diambil sebagai arsip pribadi
Pindah hosting bukan lagi hal yang harus ditakuti. Dengan perencanaan yang matang, backup yang rapi, dan langkah-langkah seperti di atas, Anda bisa memindahkan website tanpa mengalami downtime sama sekali.
Jangan terburu-buru. Selalu tes dulu di belakang layar sebelum Anda “menyodorkan” situs kepada publik dari server baru. Bahkan untuk pemilik toko online atau bisnis besar, langkah ini tetap relevan dan aman.
Ingatlah bahwa website adalah wajah digital Anda. Merawat dan memindahkannya dengan hati-hati akan mencerminkan profesionalisme Anda kepada pengunjung.








