Membangun satu situs web dengan WordPress merupakan proses yang cukup mudah. Namun, bagaimana jika Anda perlu mengelola beberapa situs web sekaligus dalam satu dasbor? Misalnya, apabila Anda memiliki beberapa cabang bisnis, ingin membuat situs yang berbeda untuk masing-masing sekolah dalam suatu yayasan, atau ingin memberikan situs pribadi kepada setiap anggota komunitas. Apakah Anda harus memasang WordPress dan login satu per satu untuk masing-masing situs?
Untungnya, hal tersebut tidak diperlukan. WordPress menyediakan solusi praktis melalui fitur yang dikenal sebagai Multisite.
Di bawah ini kami akan membahas secara menyeluruh mengenai apa itu WordPress Multisite, manfaatnya, serta cara mengonfigurasinya, dengan cara yang mudah dipahami, khususnya bagi Anda yang baru pertama kali menggunakannya.
Pengertian WordPress Multisite
WordPress Multisite adalah fitur bawaan dari WordPress yang memungkinkan Anda untuk menjalankan dan mengelola beberapa situs dalam satu instalasi WordPress. Fitur ini telah tersedia sejak versi WordPress 3.0, namun tidak diaktifkan secara default.
Melalui fitur ini, Anda dapat mengatur berbagai situs dari satu panel admin pusat, dengan kemampuan untuk mengatur masing-masing situs secara independen. Fitur ini sangat cocok digunakan dalam berbagai skenario seperti:
- Organisasi yang memiliki banyak divisi
- Jaringan blog atau portal berita
- Institusi pendidikan yang memiliki banyak kelas atau program
- Komunitas yang ingin memberikan situs kepada setiap anggotanya
Kapan Sebaiknya Menggunakan WordPress Multisite?
WordPress Multisite sangat berguna dalam situasi tertentu. Namun, fitur ini juga memiliki keterbatasan yang perlu diperhatikan sebelum digunakan.
Gunakan WordPress Multisite apabila:
- Anda berencana membangun jaringan situs yang saling berkaitan namun memiliki konten masing-masing
- Anda ingin mengelola semua situs dari satu akun administrator
- Anda ingin menggunakan tema dan plugin yang sama untuk semua situs dalam jaringan
- Anda membutuhkan efisiensi dalam pembaruan dan pengelolaan teknis
Tidak disarankan menggunakan WordPress Multisite apabila:
- Masing-masing situs berdiri secara independen dan memerlukan konfigurasi server yang berbeda
- Anda menginginkan isolasi keamanan dan performa yang sepenuhnya terpisah antar situs
- Anda ingin memberikan kontrol penuh terhadap hosting dan plugin kepada pemilik masing-masing situs
Keunggulan WordPress Multisite
Berikut beberapa keunggulan utama dari penggunaan WordPress Multisite:
- Pengelolaan Terpusat
Anda dapat mengelola semua situs dalam satu dasbor, tanpa harus keluar masuk dari satu situs ke situs lainnya. - Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tema dan plugin hanya perlu dipasang satu kali dan dapat digunakan di seluruh situs dalam jaringan. - Kemudahan Skalabilitas
Anda dapat menambahkan ratusan hingga ribuan situs dalam jaringan tanpa perlu instalasi ulang. - Pengaturan Peran Pengguna yang Fleksibel
Setiap situs dapat memiliki administrator sendiri tanpa memengaruhi situs lainnya. - Penghematan Biaya
Satu server dan satu database dapat digunakan untuk mengelola semua situs, sehingga lebih efisien dalam penggunaan sumber daya.
Langkah-langkah Mengaktifkan WordPress Multisite
Aktivasi fitur Multisite memerlukan akses ke file sistem WordPress Anda. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang dapat diikuti:
1. Persiapan Instalasi WordPress
Pastikan WordPress telah terpasang dengan benar dan dapat diakses. Fitur Multisite tidak dapat langsung digunakan tanpa aktivasi manual.
2. Modifikasi File wp-config.php
Buka file wp-config.php
di direktori utama WordPress, kemudian tambahkan baris berikut sebelum baris:
phpSalinEdit/* That's all, stop editing! Happy publishing. */
Tambahkan kode berikut:
phpSalinEditdefine('WP_ALLOW_MULTISITE', true);
Simpan perubahan dan muat ulang halaman dasbor admin WordPress.
3. Akses Menu “Network Setup”
Setelah pengaturan diaktifkan, masuk ke menu Tools > Network Setup. Anda akan diminta memilih jenis jaringan situs:
- Subdomain: contoh
site1.domainanda.com
- Subdirektori: contoh
domainanda.com/site1
Pilih metode sesuai kebutuhan Anda. Perlu dicatat bahwa jika memilih subdomain, DNS harus dikonfigurasi untuk mendukung wildcard subdomain.
Klik tombol Install untuk melanjutkan.
4. Tambahkan Kode Konfigurasi Tambahan
Setelah instalasi berhasil, WordPress akan memberikan potongan kode untuk ditambahkan pada file wp-config.php
dan .htaccess
. Ikuti instruksi tersebut secara hati-hati dan simpan file setelah melakukan perubahan.
5. Login Ulang dan Akses Dasbor Jaringan
Anda akan diminta untuk login ulang. Setelah berhasil masuk, Anda akan melihat menu tambahan di bagian atas bernama “Jaringan Situs” atau “My Sites”. Menu ini menjadi pusat kendali untuk semua situs yang ada dalam jaringan.
Cara Menambahkan Situs Baru
Untuk membuat situs baru, ikuti langkah-langkah berikut:
- Buka Network Admin > Sites > Add New
- Isi informasi berikut:
- Alamat situs
- Judul situs
- Email administrator situs
- Klik Add Site
Situs baru akan segera tersedia dan administrator yang ditunjuk akan menerima pemberitahuan melalui email.
Manajemen Tema dan Plugin
Dalam jaringan Multisite, pengelolaan tema dan plugin bersifat terpusat:
- Super Admin dapat menginstal dan mengaktifkan tema serta plugin untuk seluruh situs.
- Administrator situs dapat menggunakan tema dan plugin yang telah diaktifkan oleh Super Admin, namun tidak memiliki wewenang untuk memasang plugin secara independen.
Hal ini memberikan kontrol yang lebih ketat dan meminimalkan risiko gangguan akibat plugin pihak ketiga.
Praktik Terbaik dalam Mengelola WordPress Multisite
Agar sistem tetap stabil dan optimal, berikut beberapa praktik terbaik yang disarankan:
- Gunakan Layanan Hosting yang Andal
Karena semua situs berbagi satu sumber daya server, pastikan Anda menggunakan layanan hosting dengan performa tinggi, seperti VPS atau cloud server. - Lakukan Pencadangan Secara Berkala
Gunakan plugin pencadangan yang mendukung Multisite, misalnya UpdraftPlus Premium, untuk mencegah kehilangan data apabila terjadi kerusakan. - Kenali Struktur Database Multisite
Semua situs menggunakan satu database, namun tabelnya dipisah berdasarkan ID situs, sepertiwp_2_posts
untuk situs kedua. - Gunakan Domain Mapping Jika Diperlukan
Anda dapat mengaitkan situs dalam jaringan ke domain masing-masing, sehingga tampil seperti situs independen di mata pengguna. - Kelola Akses Pengguna dengan Hati-hati
Batasi jumlah Super Admin, dan pastikan setiap administrator situs hanya memiliki akses yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kapan Sebaiknya Tidak Menggunakan WordPress Multisite?
Fitur Multisite sangat berguna, namun tidak cocok untuk semua skenario. Berikut beberapa situasi di mana Multisite sebaiknya tidak digunakan:
- Anda ingin setiap situs memiliki server atau hosting yang berbeda.
- Anda memerlukan konfigurasi keamanan dan performa yang sangat spesifik pada tiap situs.
- Anda hendak menjual situs kepada pihak ketiga dengan kontrol penuh atas hosting dan sistem.
WordPress Multisite merupakan solusi praktis bagi individu atau organisasi yang ingin mengelola banyak situs web dengan efisien. Dengan fitur ini, Anda hanya perlu satu instalasi WordPress untuk mengatur berbagai situs dengan manajemen terpusat, pembaruan otomatis, dan efisiensi biaya serta waktu.
Namun, fitur ini juga memerlukan pemahaman teknis yang memadai dan manajemen yang disiplin. Pastikan Anda memahami kebutuhan masing-masing situs, dan pilih Multisite apabila struktur dan tujuannya sesuai.
Semoga artikel ini dapat membantu Anda memahami konsep dan penerapan WordPress Multisite secara menyeluruh. Apabila Anda memerlukan bantuan lebih lanjut mengenai pengaturan atau implementasi Multisite, jangan ragu untuk menghubungi pihak teknis atau penyedia layanan hosting Anda.