Max Cloud

Apakah Hosting Bisa Mengatasi Serangan DDoS?

Share This Post

Bayangkan Anda sudah membangun sebuah website dengan susah payah. Desainnya menarik, kontennya lengkap, dan trafik mulai naik perlahan. Tapi suatu hari, website Anda tiba-tiba lambat diakses, bahkan tidak bisa dibuka sama sekali. Server down, pengunjung kabur, dan Anda mulai panik.

Bisa jadi, Anda sedang menjadi korban serangan DDoS.

Lalu muncul pertanyaan penting: Apakah layanan hosting bisa melindungi website dari serangan DDoS?

Artikel ini akan menjelaskan secara menyeluruh tentang:

  • Apa itu serangan DDoS
  • Dampaknya terhadap website
  • Apakah hosting bisa mencegah atau mengatasi
  • Jenis hosting yang cocok untuk antisipasi DDoS
  • Tips praktis agar website Anda lebih tahan banting

Apa Itu Serangan DDoS?

DDoS adalah singkatan dari Distributed Denial of Service. Artinya, serangan yang dilakukan dengan cara mengirimkan permintaan atau trafik dalam jumlah besar ke satu server atau website, hingga server tersebut kewalahan dan tidak bisa merespons permintaan normal.

Sederhananya, bayangkan server Anda seperti kasir di toko. Jika tiba-tiba datang 10.000 orang yang pura-pura ingin membeli, kasir tidak bisa melayani pelanggan sungguhan. Alhasil, semua jadi terhambat.

Ciri-Ciri Website Kena DDoS:

  • Website tidak bisa diakses sama sekali
  • Website sangat lambat, bahkan hanya untuk membuka halaman depan
  • Trafik tiba-tiba melonjak drastis tanpa alasan logis
  • Server CPU dan RAM langsung penuh
  • Error 503 (Service Unavailable) muncul berulang

Apa Tujuan Serangan DDoS?

Tidak semua serangan DDoS terjadi karena alasan pribadi. Beberapa motif yang umum antara lain:

  • Persaingan bisnis tidak sehat
  • Demonstrasi politik digital
  • Eksperimen atau iseng oleh hacker pemula
  • Tuntutan tebusan (ransom DDoS)

Yang jelas, dampaknya selalu merugikan. Apalagi untuk bisnis online, serangan DDoS bisa menurunkan reputasi, mengganggu transaksi, dan membuat calon pelanggan kehilangan kepercayaan.

Lalu, Apakah Hosting Bisa Mengatasi Serangan DDoS?

Jawabannya: Tergantung jenis dan fitur hosting yang digunakan.

Tidak semua hosting dibekali dengan sistem pertahanan terhadap DDoS. Sebagian besar shared hosting atau hosting murah tidak punya perlindungan khusus. Tapi beberapa penyedia hosting modern sudah menyediakan fitur mitigasi DDoS, baik dasar maupun lanjutan.

Mari kita bahas lebih dalam.

Jenis Hosting dan Kemampuan Menghadapi DDoS

1. Shared Hosting

Shared hosting adalah jenis hosting di mana satu server digunakan bersama oleh banyak pengguna. Harganya murah dan cocok untuk pemula, tapi sangat lemah terhadap serangan DDoS.

Kenapa lemah?

  • Sumber daya terbatas
  • Tidak ada perlindungan khusus
  • Jika satu pengguna diserang, pengguna lain bisa ikut terdampak

Kesimpulan: Tidak cocok untuk website yang butuh perlindungan tinggi.

2. VPS Hosting (Virtual Private Server)

VPS menawarkan ruang server yang lebih mandiri. Anda mendapat alokasi CPU, RAM, dan disk sendiri. Namun, VPS standar biasanya belum memiliki proteksi DDoS bawaan.

Kelebihan:

  • Bisa diatur dengan firewall pribadi
  • Lebih fleksibel untuk mengatur keamanan

Kekurangan:

  • Jika tidak dikonfigurasi dengan baik, tetap bisa down saat diserang
  • Tidak semua penyedia memberikan perlindungan otomatis

Tips: Pilih VPS dari penyedia yang menawarkan DDoS protection layer dasar.

3. Cloud Hosting

Cloud hosting memiliki fleksibilitas tinggi karena berbasis jaringan server terdistribusi. Ini membuatnya lebih tahan terhadap lonjakan trafik mendadak.

Kelebihan:

  • Load bisa dibagi antar server
  • Banyak penyedia sudah menyediakan mitigasi DDoS

Kekurangan:

  • Bisa lebih mahal
  • Harus pandai memilih provider yang benar-benar aman

4. Dedicated Server

Anda memiliki server sepenuhnya. Ini cocok untuk website besar atau aplikasi bisnis kritikal.

Kelebihan:

  • Kontrol penuh
  • Bisa dipasangi sistem keamanan khusus, seperti DDoS protection hardware

Kekurangan:

  • Biaya tinggi
  • Anda bertanggung jawab sendiri atas keamanan (kecuali dikelola penuh oleh penyedia)

5. Managed Hosting dengan DDoS Protection

Beberapa hosting dikelola sepenuhnya oleh provider, termasuk perlindungan terhadap DDoS.

Contoh fitur yang biasa disediakan:

  • Mitigasi DDoS otomatis hingga level Layer 7
  • IP filtering dan rate limiting
  • Integrasi dengan Cloudflare atau layanan WAF lainnya

Penyedia populer yang menyediakan ini:

  • Cloudflare
  • SiteGround (untuk WordPress)
  • DigitalOcean (melalui firewall + floating IP)
  • Google Cloud dan AWS (paket tinggi)

Apa Saja Bentuk Perlindungan dari Hosting?

Jika Anda menggunakan layanan hosting yang sudah dilengkapi dengan perlindungan DDoS, biasanya mereka menggunakan kombinasi teknologi berikut:

  1. Firewall (Web Application Firewall / WAF)
    Menyaring permintaan mencurigakan sebelum sampai ke server.
  2. Rate Limiting
    Membatasi jumlah permintaan dari satu IP dalam waktu tertentu.
  3. Anycast Network
    Menyebarkan trafik ke banyak lokasi server agar tidak menumpuk di satu titik.
  4. Traffic Scrubbing
    Memisahkan trafik asli dan serangan menggunakan sistem otomatis.
  5. Geo-blocking
    Memblokir trafik dari negara atau wilayah tertentu jika tidak dibutuhkan.

Perlindungan Tambahan yang Bisa Anda Lakukan

Selain mengandalkan hosting, Anda juga bisa melakukan langkah-langkah berikut:

1. Gunakan Cloudflare (Gratis dan Premium)

Cloudflare adalah layanan proteksi CDN dan DDoS mitigation yang sangat populer. Bahkan versi gratisnya sudah cukup melindungi website dari serangan kecil sampai sedang.

2. Aktifkan CAPTCHA atau UAM (Under Attack Mode)

Ini bisa memaksa setiap pengunjung melakukan verifikasi sebelum mengakses website.

3. Batasi Akses IP

Untuk admin panel atau area sensitif, batasi akses hanya dari IP Anda saja.

4. Gunakan Plugin Keamanan (untuk WordPress)

Plugin seperti Wordfence atau iThemes Security bisa membantu memantau aktivitas mencurigakan.

Jika Sudah Terlanjur Diserang, Apa yang Harus Dilakukan?

  1. Hubungi penyedia hosting Anda secepatnya
    Mereka bisa melihat log dan membantu memitigasi serangan.
  2. Aktifkan Cloudflare secepat mungkin
    Bahkan jika belum dipasang sebelumnya, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
  3. Identifikasi pola serangan
    Apakah berasal dari negara tertentu? Port tertentu? Jenis trafik tertentu?
  4. Backup data website secara teratur
    Untuk menghindari kerusakan akibat serangan yang ekstrem.

Tidak ada hosting yang benar-benar kebal dari serangan DDoS, tapi hosting yang tepat bisa menjadi benteng pertahanan awal agar website Anda tidak langsung tumbang.

Jika Anda menjalankan bisnis, blog aktif, atau aplikasi online, penting untuk:

  • Memilih hosting dengan fitur keamanan memadai
  • Menambahkan proteksi pihak ketiga seperti Cloudflare
  • Memahami dasar-dasar cara kerja serangan agar lebih siap

Ingatlah bahwa serangan DDoS bukan hanya urusan teknis. Ini adalah ancaman nyata yang bisa mengganggu keberlangsungan online Anda.

Pilih hosting bukan hanya karena murah atau cepat, tapi juga karena ia siap berdiri di depan ketika badai datang.

More To Explore

Pengetahuan

Keunggulan Keamanan Private Cloud

Pernahkah Anda mendengar istilah “data adalah emas baru”? Ungkapan itu semakin terasa nyata di era digital sekarang. Perusahaan besar maupun kecil menyimpan hampir seluruh aset

Pengetahuan

Colocation Rack dan Sertifikasi Data Center: Apa Pentingnya?

Pernahkah Anda membayangkan betapa rapuhnya bisnis digital jika infrastruktur server tidak stabil? Bayangkan sebuah e-commerce besar yang sedang menghadapi puncak penjualan saat Harbolnas, lalu servernya