Bayangkan Anda membuka laptop, mengetik alamat situs bank Anda seperti biasa, dan melihat halaman yang tampil tampak normal. Logo bank ada, form login tersedia, dan URL terlihat seperti biasa. Anda pun mengetikkan username dan password tanpa curiga. Tapi apa yang tidak Anda ketahui, situs itu bukanlah milik bank Anda. Data Anda tidak dikirim ke sistem keamanan perbankan, melainkan ke tangan para penjahat.
Inilah skenario nyata dari salah satu teknik serangan siber yang disebut DNS hijacking yaitu serangan yang bisa menipu pengguna dari balik layar, tanpa disadari.
DNS hijacking adalah ancaman siber yang semakin sering terjadi, namun masih banyak orang yang belum memahami bahayanya. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang:
- Apa itu DNS dan DNS hijacking
- Bagaimana cara kerja serangan ini
- Jenis-jenis DNS hijacking
- Contoh nyata yang pernah terjadi
- Mengapa ini berbahaya untuk pengguna biasa maupun pemilik bisnis
- Cara melindungi diri dan sistem dari ancaman ini
Apa Itu DNS?
Sebelum membahas hijacking-nya, mari kita pahami dulu apa itu DNS.
DNS (Domain Name System) adalah “buku alamat” internet. Ketika Anda mengetik alamat seperti google.com
, DNS yang akan menerjemahkan nama domain itu menjadi alamat IP yang dimengerti oleh server, misalnya 142.250.182.14
.
Tanpa DNS, Anda harus mengingat serangkaian angka untuk mengakses situs web seperti mengingat nomor telepon untuk setiap kontak. DNS membuat internet menjadi mudah diakses.
Lalu, Apa Itu DNS Hijacking?
DNS hijacking (juga dikenal sebagai DNS redirection) adalah teknik serangan siber di mana penjahat memanipulasi proses penerjemahan DNS, sehingga Anda diarahkan ke alamat IP palsu.
Artinya, meskipun Anda mengetik tokobank.com
, Anda bisa dibawa ke situs tiruan yang sangat mirip dengan yang asli. Di baliknya, data yang Anda masukkan bisa dicuri, atau Anda bisa disusupi malware.
DNS hijacking bisa terjadi pada berbagai level, dari router rumah, komputer pengguna, hingga server DNS penyedia layanan internet.
Bagaimana DNS Hijacking Bekerja?
Secara umum, inilah proses kerja DNS yang sah:
- Anda mengetik
situs.com
- Permintaan dikirim ke server DNS
- DNS menerjemahkan
situs.com
menjadi IP yang benar - Anda diarahkan ke website sebenarnya
Sedangkan pada DNS hijacking:
- Anda mengetik
situs.com
- Permintaan dialihkan ke server DNS palsu atau sudah dimodifikasi
- Alamat IP diganti ke situs tiruan
- Anda diarahkan ke halaman palsu atau berbahaya
Yang membuat serangan ini berbahaya adalah Anda mungkin tidak menyadari apa pun. Karena tampilan situs bisa dibuat menyerupai aslinya, bahkan HTTPS pun bisa dipalsukan dengan sertifikat palsu atau valid untuk domain mirip.
Jenis-Jenis DNS Hijacking
DNS hijacking bisa dilakukan dengan beberapa cara:
1. Router Hijacking
Peretas masuk ke router Anda (biasanya karena password admin lemah), lalu mengganti pengaturan DNS di dalamnya. Semua perangkat yang terhubung ke jaringan Wi-Fi tersebut akan diarahkan melalui DNS palsu.
2. Malware DNS Hijacking
Komputer Anda disusupi malware yang mengubah konfigurasi DNS secara lokal. Akibatnya, meskipun Anda memakai DNS yang aman, data tetap dialihkan secara paksa.
3. DNS Server Compromise
Serangan ini menyasar langsung ke server DNS milik ISP atau perusahaan. Jika berhasil, ratusan hingga jutaan pengguna bisa diarahkan ke situs palsu secara massal.
4. Man-in-the-Middle DNS Attack
Dalam jaringan publik (misalnya Wi-Fi kafe), penyerang bisa memposisikan dirinya di tengah antara Anda dan DNS server, lalu menyisipkan alamat palsu.
5. DNS Spoofing / Cache Poisoning
Penyerang memasukkan data DNS palsu ke dalam cache sistem. Jadi saat Anda membuka situs tertentu, informasi yang disimpan sudah tidak lagi valid dan mengarah ke IP yang berbahaya.
Contoh Nyata DNS Hijacking
1. Turkish Internet Censorship (2014)
Pemerintah Turki mencoba memblokir akses ke Twitter dengan mengganti entri DNS milik Google ke alamat lokal yang memunculkan pesan larangan. Namun banyak warga Turki tetap mengakses DNS Google secara manual, menyebabkan pertempuran “hijacking” di level nasional.
2. Vietnam DNS Hijack (2015)
Beberapa provider internet di Vietnam memanipulasi DNS untuk menampilkan iklan ilegal kepada pengguna. Ini menunjukkan bahwa bukan hanya hacker, tetapi bahkan ISP pun bisa menyalahgunakan DNS.
3. DNSpionage Attack (2018–2019)
Serangkaian serangan terhadap situs pemerintah di Timur Tengah dan Eropa Timur dilakukan dengan membajak DNS domain utama mereka. Pengunjung diarahkan ke server yang dimiliki penyerang untuk mencuri kredensial login dan data rahasia.
Apa Dampak DNS Hijacking?
Dampaknya tergantung siapa Anda dan apa yang Anda lakukan online:
Bagi Pengguna Biasa:
- Informasi pribadi (email, password) bisa dicuri
- Akun bank atau media sosial bisa diretas
- Dapat diarahkan ke situs malware dan tanpa sadar mengunduh virus
Bagi Pelaku Bisnis:
- Website bisa ditiru untuk phishing
- Pelanggan kehilangan kepercayaan
- Akses ke sistem internal bisa dibajak
- Dampak reputasi dan finansial yang serius
Bagaimana Cara Melindungi Diri dari DNS Hijacking?
1. Gunakan DNS yang Aman
Pilih DNS publik yang mendukung enkripsi seperti:
- Google DNS:
8.8.8.8
dan8.8.4.4
- Cloudflare DNS:
1.1.1.1
- OpenDNS:
208.67.222.222
Aktifkan DNS-over-HTTPS (DoH) atau DNS-over-TLS jika tersedia.
2. Ganti Password Router Anda
Jangan gunakan default password. Gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol. Nonaktifkan remote access jika tidak digunakan.
3. Perbarui Firmware Router dan Perangkat
Router jadul atau tidak di-update sangat rentan disusupi. Selalu periksa pembaruan dari produsen.
4. Gunakan VPN
VPN akan mengenkripsi lalu lintas Anda, termasuk permintaan DNS. Ini sangat membantu ketika menggunakan jaringan publik.
5. Pasang Antivirus dan Anti-malware
Beberapa DNS hijacking dilakukan oleh malware lokal. Gunakan antivirus yang mendeteksi perubahan DNS tidak sah.
6. Periksa Sertifikat HTTPS
Selalu periksa ikon gembok di browser dan pastikan URL domain sesuai. Jika Anda diarahkan ke situs aneh dengan tampilan mirip, segera keluar.
7. Audit dan Monitoring Website Anda
Bagi pemilik website, gunakan layanan pemantauan DNS seperti DNSSpy, VirusTotal, atau Cloudflare untuk mengetahui jika ada perubahan aneh pada domain Anda.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban?
Jika Anda menduga DNS Anda telah dibajak:
- Reset pengaturan router dan ubah password
- Periksa konfigurasi DNS di komputer atau ponsel Anda
- Scan perangkat dengan antivirus dan anti-malware
- Ganti semua password penting seperti email dan bank
- Gunakan DNS terenkripsi setelah sistem kembali bersih
- Laporkan ke ISP atau pihak berwenang jika kejadian terjadi secara luas
DNS hijacking adalah bentuk serangan siber yang sangat licik dan sulit dideteksi, karena tidak menyerang sistem secara langsung, melainkan memanipulasi jalan yang kita tempuh menuju internet. Ibaratnya, Anda masih melihat jalan dengan rambu yang sama, padahal Anda sedang diarahkan ke tempat yang salah.
Baik Anda pengguna biasa, pelaku bisnis, atau pengelola IT, memahami dan mengamankan DNS adalah langkah penting dalam menjaga identitas digital dan informasi pribadi Anda. Gunakan DNS yang aman, jaga perangkat Anda tetap diperbarui, dan jangan pernah menganggap sepele sinyal-sinyal mencurigakan saat menjelajah web.
Karena di dunia digital, tidak semua yang terlihat seperti biasanya benar-benar aman. DNS yang tampak biasa bisa menjadi celah besar jika tidak dijaga dengan baik.