Di dalam sebuah jaringan peer to peer adalah jenis jaringan yang umum digunakan oleh kalangan masyarakat Indonesia. Jaringan peer to peer merupakan jenis mode di mana semua komputer yang terhubung saling berbagi sumber daya (resources) antara satu sama lainnya.
Selain peer to peer, mode jaringan lain yang umum digunakan adalah mode client server dimana terdapat komputer server sebagai pengontrol komputer didalam sebuah jaringan. Lalu, sebenarnya apa itu jaringan peer to peer? Apa perbedaan jaringan peer to peer dan client server? Daripada bingung, langsung simak penjelasan dibawah ini sampai dengan selesai.
Apa Itu Jaringan Peer to Peer?
Jaringan peer to peer merupakan sebuah model perancangan sebuah jaringan dimana setiap komputer mempunyai kedudukan sejajar. Maknanya, tidak ada komputer yang memiliki peran khusus sebagai komputer server untuk memberikan kontrol secara terpusat.
Hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran sumber daya diantara komputer secara langsung tanpa perantara alat apapun. Bahkan, cara membuat jaringan peer to peer juga terbilang lebih sederhana dimana dua atau beberapa komputer bisa saling terhubung tanpa bantuan hub maupun switch.
Contoh dari jaringan peer to peer adalah sebuah komputer A dalam model peer to peer ingin mengambil data di komputer B. Maka dalam hal ini, komputer A sedang berperan sebagai server dan B sebagai client. Dengan demikian, maka kedua komputer tersebut bisa dapat saling bertukar file.
Pada intinya, tujuan utama dibuatnya jaringan peer to peer adalah saling berbagi sumber daya dengan komputer lainnya, seperti berbagi penggunaan printer maupun file dokumen. Pada umumnya, model jaringan ini hanya diimplementasikan untuk skala kecil karena semakin banyak komputer yang terhubung juga memberi pengaruh terhadap setiap performa perangkat yang ada.
Selain itu, jaringan skala besar juga membutuhkan administrasi yang semakin kompleks. Maka dari itu, diperlukan satu atau sejumlah komputer server yang bertugas sebagai pengontrol komputer client. Model dari jaringan client server adalah opsi lain yang digunakan oleh para ahli IT untuk membangun sebuah jaringan skala besar dan contohnya seperti di sebuah perusahaan.
Kelebihan dan Kelemahan Jaringan Peer to Peer
Pada proses implementasinya, ada beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kelemahan dari jaringan peer to peer. Berikut adalah penjelasan selengkapnya :
1. Kelebihan Jaringan Peer to Peer
Dari pembahasan apa itu jaringan peer to peer, bisa dipastikan bahwa hal utama yang menjadi kelebihan dari jaringan peer to peer adalah kemudahan dan efektivitasnya di dalam proses instalasi. Setiap komputer bisa saling terhubung dengan mudah, bahkan cukup dengan 1 kabel UTP untuk saling berbagi sumber daya.
Selain itu, model jaringan ini juga menawarkan fleksibilitas dimana setiap komputer bisa menjadi server atau client. Hal tersebut bisa saja terjadi secara bergantian di saat proses berbagi sumber daya terjadi. Tidak ada aplikasi atau sistem khusus yang diperlukan untuk membangun jaringan ini.
Pada intinya, kelebihan dari jaringan peer to peer bisa diuraikan menjadi model yang mudah, fleksibel dan murah karena tidak banyak perangkat tambahan. Artinya, bisa lebih efisien dan tidak diperlukan administrator khusus untuk mengelola jaringan.
2. Kelemahan Jaringan Peer to Peer
Selain menjadi sebuah kelebihan, ketiadaan kontrol dari komputer server menjadi suatu kelebihan dari jaringan peer to peer. Hal tersebut mempengaruhi kinerja komputer dalam jaringan yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan client server. Setiap komputer akan dituntut harus bisa mengelola aplikasi mereka secara mandiri.
Selain itu, keamanan data juga menjadi sejumlah pertimbangan untuk menggunakan jaringan peer to peer. Setiap bentuk keamanan merupakan tanggung jawab setiap komputer. Maka dari itu, jika terdapat kehilangan data maka tidak ada data cadangan yang masih tersimpan.
Administrasi juga cenderung tidak terkontrol di dalam model jaringan ini. Lalu lintas jaringan akan bertambah semakin rumit, terutama di saat jumlah komputer dalam jaringan semakin banyak.
Karakteristik Jaringan Peer to Peer
Model dari jaringan peer to peer adalah jenis jaringan tanpa adanya kontrol secara terpusat. Hal ini merupakan salah satu karakteristik dari jaringan tersebut. Berikut beberapa hal lain yang menjadi karakteristik dari model jaringan ini:
- Setiap komputer bisa bertindak sebagai server atau client secara bergantian.
- Keamanan jaringan bergantung pada masing-masing komputer tanpa adanya pengaturan terpusat
- Tidak ada komputer server untuk memberikan kontrol secara terpusat.
- Tidak perlu membutuhkan spesifikasi komputer sama untuk saling terkoneksi dalam satu jaringan.
Perbedaan Jaringan Peer to Peer
Baik jaringan peer to peer maupun client server merupakan model jaringan yang umum diterapkan di dalam sebuah lingkungan yang menggunakan komputer. Lalu, apa perbedaan kedua jenis jaringan tersebut?
Dari namanya, jaringan peer to peer merupakan model yang merujuk pada hubungan komputer yang sejajar atau peer to peer. Artinya, setiap komputer mempunyai fungsi, posisi, tugas dan peran yang sama termasuk kemampuan untuk menjadi server maupun client.
Namun di jaringan client server, sebuah komputer akan didedikasikan secara khusus untuk berperan penting sebagai komputer server. Maknanya, komputer ini akan berfungsi sebagai pengontrol komputer lainnya (client) yang berada di jaringan sama.
Komputer server bertugas mengatur beberapa hal apa saja yang bisa dilakukan oleh komputer client, seperti penentuan hak akses terhadap aplikasi, jumlah bandwidth yang bisa digunakan dan administrasi jaringan lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jaringan bisa berjalan normal sebagaimana mestinya.
Nah, itulah dia penjelasan lengkap mengenai jaringan peer to peer dan perbedaannya dengan client server. Pada intinya, jaringan peer to peer merupakan model atau rancangan dimana setiap komputer dalam jaringan saling terhubung secara langsung tanpa adanya kontrol dari komputer server. Dari pembahasan di atas, menurut sobat maxcloud mode jaringan mana yang paling efektif untuk digunakan?