Max Cloud

Inilah Perbedaan Jaringan 5G di Indonesia dengan Sebelumnya

Share This Post

Jaringan seluler kini terus mengalami perkembangan seiring dengan proliferasi inovasi IoT. Setelah jaringan 1G, 2G, 3G dan 4G, sekarang muncul jaringan 5G di Indonesia. 

Kendati demikian, belum semua wilayah di Indonesia terjangkau oleh jaringan internet 5G. Seperti dengan empat jaringan seluler yang sebelumnya, butuh waktu untuk 5G bisa merata di seantero negeri. 

Jaringan 5G memberikan lebih banyak keuntungan bagi para penggunanya. Tidak heran, banyak konsumen yang memburu perangkat seluler mendukung koneksi 5G. Hal ini membuat banyak merek smartphone terus berlomba-lomba memasarkan produk yang bisa menangkap jaringan 5G pula.

Mempunyai perangkat yang mendukung jaringan 5G ini menjadi penting untuk mengantisipasi pemerataan jaringan 5G di Indonesia. Bagi sobat maxcloud yang penasaran bagaimana kondisi persebaran jaringan 5G di Indonesia, yuk simak penjelasan dibawah ini sampai dengan akhir.  

Apa Itu Jaringan 5G? 

5G merupakan jaringan seluler generasi kelima. Ia menjadi standar wireless global termutakhir setelah jaringan 1G, 2G, 3G, dan 4G. Saat ini 5G menjadi representasi jaringan baru yang dirancang secara khusus untuk menghubungkan hampir semua orang dan segala sesuatu bersama-sama termasuk mesin, objek dan perangkat.

Teknologi dari jaringan seluler 5G ini memberikan kecepatan data puncak multi-Gbps (billions of bits per second) yang lebih tinggi dan dibarengi tingkat latensi sangat rendah. Dengan begitu, maka internet 5G jauh lebih bisa diandalkan karena mempunyai kapasitas jaringan masif. Ia akan memberikan pengalaman kepada sobat maxcloud yang lebih seragam, empowering pengguna baru dan menghubungkan industri-industri kontemporer.

Bagi masyarakat umum, jaringan 5G di Indonesia sangat berpotensi besar untuk meningkatkan cara kita menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari. Ia akan membuat sejumlah aktivitas seperti panggilan video, streaming, gaming dan mengunduh berkas berukuran besar semakin cepat dan mulus. 

Perbedaan Jaringan 5G di Indonesia dengan Sebelumnya 

Ada baiknya bagi sobat maxcloud untuk mengetahui perbedaan jaringan 5G di Indonesia dengan sebelumnya. Adapun beberapa generasi jaringan yang dimaksud sebagai berikut : 

1. Generasi Pertama (1G) 

Jaringan seluler nirkabel generasi pertama digunakan pertama kali pada tahun 1980-an. 1G berbasis analog dan hanya mendukung panggilan suara saja. Perangkat telepon yang menggunakan 1G mempunyai daya baterai dan kualitas suara yang jelek. Jaringan 1G juga tidak aman, karena tidak dilengkapi dengan enkripsi.
Kepadatan traffic jaringan 1G masih sangat lemah, hanya bisa menerima satu panggilan per saluran. Di samping itu, telepon jaringan 1G rentan terhadap dropped calls, yaitu panggilan terputus sebelum pihak yang berbicara menyelesaikan percakapan karena alasan teknis. Saat itu, teknologi 1G mempunyai kecepatan maksimum 2.4 Kbps. 

2. Generasi 2.5 dan 2.75 

Sebelum terjadi perpindahan drastis dari 2G ke 3G, tidak banyak orang tahu bahwa 2.5G dan 2.75G adalah standar sementara yang menjembatani kesenjangan untuk membuat transmisi data menjadi mungkin. Meskipun dengan kecepatan rendah.

2.5G akan memperkenalkan teknik packet-switching baru yang lebih efisien dibandingkan dengan teknologi 2G. Jaringan 2G kemudian melahirkan jaringan 2.75G, ia akan memberikan peningkatan kecepatan tiga kali lipat cepat. AT&T merupakan jaringan GSM pertama yang mendukung 2.75G dengan EDGE di Amerika Serikat. 

3. Generasi 3G 

3G dikembangkan pada tahun 1990-an dan disebarluaskan awal 2000-an. Jaringan 3G akan membawa kecepatan transmisi data lebih baik, sehingga sobat maxcloud bisa menggunakan ponsel dengan cara yang lebih data-demanding seperti untuk panggilan video dan akses internet seluler. Istilah “mobile broadband” juga pertama kali diterapkan pada teknologi jaringan 3G.

Peningkatan kecepatan pada jaringan 3G ini disebabkan oleh penggunaan pita frekuensi yang lebih tinggi dan CDMA. Ia mampu menjalankan transmisi data dengan kecepatan sampai dengan 2Mbps. Standar terkenal dalam 3G adalah WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) dengan kecepatan di antara 384 Kbps dan 2048 Kbps. Autentikasi SIM untuk sistem penagihan dan enkripsi data tetap bisa digunakan. 

4. Generasi Keempat (4G) 

4G adalah jaringan generasi keempat yang dikomersialkan pada tahun 2010. Ia akan mendukung akses web seluler seperti jaringan 3G  layanan game, TV seluler HD, konferensi video, TV 3D dan fitur lain yang membutuhkan kecepatan tinggi.

Kecepatan maksimum dari jaringan 4G ketika perangkat sedang bergerak adalah 100 Mbps. Sedangkan untuk komunikasi dengan mobilitas rendah, seperti bertelepon saat diam atau berjalan kaki, kecepatannya mencapai 1 Gbps. 

Standar terkenal yang digunakan untuk jaringan 4G adalah LTE-A (Long Term Evolution- Advance) oleh 3GPP dan Wimax oleh IEEE. Mereka beroperasi dengan latensi antara 40 ms dan 60 ms. Soal penggunaan jaringan, kebanyakan model ponsel saat ini sudah mendukung teknologi 4G dan 3G.

5. Generasi Kelima 

Saat ini seluruh dunia sedang bertransisi dari 4G ke 5G. Jaringan 5G di Indonesia dikembangkan mulai tahun 2018 di Amerika Serikat dan 2019 di Uni Eropa. Pengembangan di Eropa terus berlanjut sampai dengan tahun 2020 dan memasuki akhir tahun tersebut sudah ada beberapa peluncuran komersial jaringan 5G.

5G adalah antarmuka udara terpadu yang lebih mumpuni dibandingkan dengan sebelumnya.. Internet 5G akan menjanjikan kecepatan data yang jauh lebih gesit, kepadatan koneksi lebih tinggi, latensi jauh lebih rendah, penghematan energi dan lain sebagainya. Kecepatan secara teori yang diantisipasi dari koneksi 5G ini mencapai 20 Gbps per detik. 

Itulah dia penjelasan lengkap mengenai  perbedaan jaringan 5g di Indonesia dan lainnya. Semoga penjelasan di atas bisa membantu dan bermanfaat, ya.

More To Explore

Pengetahuan

Private Cloud untuk Keamanan Jaringan Perusahaan

Dalam era digital yang terus berkembang, keamanan jaringan perusahaan menjadi prioritas utama bagi organisasi di seluruh dunia. Dengan ancaman siber yang semakin kompleks, perusahaan tidak

Pengetahuan

Cloud Storage untuk Industri Media dan Hiburan

Industri media dan hiburan berada di garis depan transformasi digital, dengan kebutuhan untuk mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan konten yang terus berkembang. Dari produksi film hingga