Max Cloud

2 Cara Migrasi Website ke Hosting Baru

Share This Post

Migrasi hosting merupakan sebuah proses memindahkan website ke hosting baru. Contohnya, seperti file website, database dan email. Karena proses ini adalah memindahkan semua data website, maka banyak yang menyebutnya  dengan migrasi website.

Di kesempatan kali ini akan membahas lengkap mengenai cara migrasi website ke hosting baru. Bagi sobat maxcloud yang penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Alasan Migrasi Website ke Hosting Baru

Sebagai seorang pebisnis online, sobat maxcloud mungkin ingin memindahkan website ke hosting baru karena beberapa alasan. Biasanya karena alasan kecepatan sampai dengan harga hosting yang berbeda.

Apabila sobat maxcloud ingin pindah hosting karena harga, maka pertimbangkan lagi. Carilah hosting yang tidak hanya menawarkan harga bersaing tapi dengan kualitas yang bagus pula.

Untuk kualitas hosting yang bagus ini bisa membuat website selalu on. Website yang sering mengalami down, tentunya akan ditinggalkan oleh para pengunjung setianya.

Apalagi di saat down-nya secara berulang? Pastinya, hal tersebut bisa menimbulkan kerugian.

Selain itu, dukungan dari pihak penyedia hosting juga sering menjadi salah satu penyebab kenapa orang pindah hosting.  Namun sebelum pindah hosting,  sobat maxcloud harus berpikir secara matang-matang.

Daripada makan hati, lebih baik pindah ke penyedia hosting yang baru.  Apalagi saat ini sudah banyak penyedia hosting yang menawarkan layanan pindah hosting dengan penawaran lengkap dengan promo super menarik.

Persiapan Sebelum Pindah ke Hosting Baru

Sebelum memutuskan untuk pindah hosting, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Hal ini harus dilakukan,   karena migrasi hosting merupakan proses memindahkan semua isi website dan tidak bisa serta merta pindah begitu saja. Berikut adalah persiapan sebelum pindah ke hosting bau :

1. Cek Data Hosting Penyedia Hosting Lama

Hal pertama yang harus sobat maxcloud lakukan adalah memeriksa data hosting di pihak penyedia hosting yang lama. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin terlihat sepele.

Padahal, untuk perihal yang satu ini sebenarnya sangat penting. Maka dari itu, sangat berpengaruh sekali terhadap website Jangan sampai setelah melakukan migrasi, justru masalah yang datang menghampiri sobat maxcloud. 

Mulai dari gagal upload file, data yang rusak dan lain-lain. Sebagai bagian dari proses pengecekan data, sobat maxcloud juga bisa melakukan backup file.

Simpan semua data tersebut ke localhost. Untuk memindahkan file backup ini pastikan masih tersedia space untuk melakukan generate backup. Karena ketika generate backup, sobat maxcloud membutuhkan space untuk menempatkan file sementara.

2. Cek Status Hosting di Provider Sebelumnya

Karena sobat maxcloud akan melakukan migrasi hosting, maka dipastikan hosting yang digunakan masih aktif. Jangan sampai disaat melakukan migrasi, status hosting berada di dalam keadaan suspend atau expired.

Apabila demikian, sobat maxcloud harus melunasi sisa tagihan yang sudah keluar. Walaupun nantinya sobat maxcloud tidak menggunakannya lag, maka untuk tagihan yang ada tentu saja sangat merugikan.

Tidak mau mengalami perihal ini, kan? Jadi, pastikan hosting masih aktif ketika melakukan migrasi, ya.

3. Cek Register Nama Domain

Selanjutnya, sobat maxcloud juga harus memeriksa tempat di mana sobat maxcloud membeli domain. Apabila sobat maxcloud ingin migrasi hosting berikut desainnya, artinya juga harus mentransfer domain ke penyedia hosting yang baru.

Caranya sama seperti disaat sobat maxcloud ketika membeli domain baru. Akan tetapi untuk transfer domain, sobat maxcloud juga membutuhkan perlu kode khusus, yaitu kode EPP. Kode EPP merupakan sebuah kode pengamanan yang digunakan untuk mentransfer domain ke registrar lain.

Cara Migrasi Website ke Hosting Baru

Setelah menyiapkan beberapa hal penting sebelum migrasi website ke hosting baru, sobat maxcloud bisa mengikuti cara migrasi website ke hosting baru berikut :

1. Cara Migrasi Website ke Hosting Baru 

  • Mencari layanan hosting baru yang lebih baik dan membeli paket hosting yang sesuai kebutuhan.
  • Melakukan backup dan download website di hosting sebelumnya.
  • Melakukan upload data tersebut di hosting  yang baru. Sobat maxcloud juga bisa memeriksa apakah upload bisa berjalan baik dengan cara mengetikkan IP hosting baru. (ketik alamat IP ke browser, bukan nama domain).
  • Melakukan login ke control panel domain sobat maxcloud dan ganti name servernya. Ini mengarah kepada name server yang diberikan oleh pihak penyedia hosting baru. Biasanya, untuk bam server akan diberikan 2 jenis seperti ns1.example.com dan ns2.example.com. Apabila dulu sobat maxcloud membeli domain dari perusahaan hosting yang sebelumnya, maka bisa meminta mereka untuk melakukannya. Biasanya nameserver akan terupdate sampai 1×24 jam. Setelah nameserver selesai terpropagasi, maka secara otomatis website akan mengambil data dari hosting yang baru.
  • Menutup hosting lama setelah nameserver melakukan pembaruan. Untuk memastikan bahwa yang ditampilkan merupakan dari hosting yang baru, sobat maxcloud juga bisa menambahkan sedikit teks pada file index hosting lama dan pilih Save. Refresh website, bila sobat maxcloud tidak melihat teks itu maka berarti domain sudah mengarah pada hosting baru dan sobat maxcloud dapat membatalkan account lama.

2. Cara Migrasi Website ke Hosting Baru dengan Database 

Apabila website mempunyai database,  maka sobat maxcloud juga harus perlu memastikan bahwa database ini mempertahankan integritas dan tidak ada data yang hilang pada saat melakukan transfer. 

Disaat website mempunyai database yang tidak diposting oleh banyak orang, maka cara pemindahan bisa dilakukan seperti langkah di atas dan ditambah dengan backup/export database. Sebagai berikut adalah cara migrasi website ke hosting baru dengan database : 

  • Mencari layanan hosting yang paling baru dan  lebih baik di saat akan membeli paket hosting
  • Apabila website sobat maxcloud dipergunakan posting oleh banyak pengguna seperti forum, diskusi, idealnya sobat maxcloud juga harus menutup website sementara sampai dengan update nameserver. Sehingga , untuk perih integritas database ini bisa dapat dipertahankan. Gunakan juga halaman pemberitahuan sebagai indeks yang akan menyatakan permohonan maaf seperti “Mohon Maaf, Saat ini Kami Sedang dalam Pemeliharaan Situs. Kami akan segera kembali online.”
  • Melakukan backup dan download file- website di hosting sebelumnya.
  • Backup/export database.
  • Melakukan upload file website di hosting baru.
  • Membuat database dengan nama yang sama dengan database lama dan Import database yang sudah sobat maxcloud backup dari hosting lama.
  • Login ke control panel domain dan arahkan nameservernya seperti yang diberikan hosting baru. Biasanya 2 nameserver seperti ns1.example.com dan ns2.example.com. Jika dulu sobat maxcloud membeli domain dari sebuah perusahaan hosting sebelumnya adalah sobat maxcloud bisa dapat meminta mereka untuk melakukannya. Biasanya nameserver akan terupdate sampai 1x24jam, setelah nameserver selesai terpropagasi maka secara otomatis website tersebut akan mengambil data dari hosting yang baru.
  • Menutup hosting yang lama setelah nameserver sudah selesai dilakukan pemberitahuan.
  • Untuk memastikan bahwa yang ditampilkan adalah dari hosting yang baru, sobat maxcloud juga bisa menambahkan sedikit teks pada file index hosting lama dan pilih Save. Refresh website, bila sobat maxcloud tidak melihat teks itu maka berarti domain telah mengarah pada hosting baru dan sobat maxcloud bisa dapat membatalkan account lama. 

Nah, itulah dia penjelasan lengkap mengenai cara migrasi website ke hosting baru. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

More To Explore

Pengetahuan

Private Cloud untuk Keamanan Jaringan Perusahaan

Dalam era digital yang terus berkembang, keamanan jaringan perusahaan menjadi prioritas utama bagi organisasi di seluruh dunia. Dengan ancaman siber yang semakin kompleks, perusahaan tidak

Pengetahuan

Cloud Storage untuk Industri Media dan Hiburan

Industri media dan hiburan berada di garis depan transformasi digital, dengan kebutuhan untuk mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan konten yang terus berkembang. Dari produksi film hingga